Download File PDF - Metode Pelaksanaan Pekerjaan Id 27417 - Jurnal 3 1 Dari 2
Download File PDF - Metode Pelaksanaan Pekerjaan Id 27417 - Jurnal 3 1 Dari 2Biaya jasa download : Rp.0
Selengkapnya
Hasil render tampilan file ini mungkin mengalami ketidakaturan letak. Silahkan refresh kembali halaman jika terjadi error saat menampilkan render ini.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI METHOD OF IMPLEMENTING FLOOR PLATES WORK 1 Kartini Halief, ST., MT. 2 M. Alif Alghafur Irwan 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma (niehalief672@gmail.com) 2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma (alghafur1708@gmail.com) ABSTRAK Proyek Pembangunan Gedung Kampus F8 Fakultas Kedokteran Universitas Gunadarma berlokasi pada Jl. Komp. RTM, Tugu, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Pembangunan ini 2 dilakukan pada lahan seluas 14.000 m , dengan jumlah lantai sebanyak 11. Owner pada proyek ini adalah Yayasan Pendidikan Universitas Gunadarma. Kontraktor utama dalam proyek ini adalah dari Universitas Gunadarma. Tipe kontrak Unit Price Contract. Proyek pembangunan gedung Fakultas Kedokteran Universitas Gunadarma mempunyai sistem laporan untuk mengetahui perkembangan proyek tersebut sudah yang terdiri dari laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan. Nilai slump yang digunakan pada proyek ini adalah 12 ± 2 cm. Proses pekerjaan dibagi menjadi beberapa tahap yaitu pekerjaan struktur bawah dan pekerjaan struktur atas. Proses pekerjaan pelat lantai meliputi penentuan elevasi, pemasangan scaffolding, pemasangan bekisting, pembesian, pemeriksaan, pengecoran, pembongkaran bekisting, dan perawatan. Kata kunci: Metode Pelaksanaan, Pelat Lantai, Beton ABSTRACK Project for Construction of Campus Building F8, Faculty of Medicine, Gunadarma University is located on Jl. Comp. RTM, Tugu, Cimanggis, Depok, West Java . The development is carried out 2 on an area of 14.000 m , with 11 stories building. The owner of this project is the Gunadarma University Educational Foundation. The main contractor in this project is from Gunadarma University The contract type is a Unit Price Contract. The building project for building Faculty of Medicine, Gunadarma University has a reporting system to find out the progress of the project, which consists of daily reports, weekly reports and monthly reports. The slump value used in this project is 12 ± 2 cm. The work process is divided into several stages, namely lower structural work and upper structural work. The floor slab work process includes determination of elevation, installation of scaffolding, installation of formwork, reinforcing, examination, casting, dismantling of formwork, and curing. Key words: The methods of casting, concrete, floor plates PENDAHULUAN Seiring dengan kemajuan teknologi, era globalisasi dan pertambahan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya di Indonesia, perkembangan pembangunan pun menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Pembangunan baik perumahan dan seluruh fasilitas sosial yang dimaksudkan sebagai investasi seperti rumah sakit, sekolah, perkantoran, tempat perbelanjaan, apartemen dan lainnya tentu tidak akan pernah lepas dari peranan seorang insinyur teknik sipil. Kerja Praktek adalah kerja magang di perusahaan konstruksi (Kontraktor atau Konsultan), tujuan mahasiswa melakukan kerja prektek adalah untuk mendapatkan wawasan baru dan menerapkan ilmu yang sudah didapatkan dibangku perkuliahan ke lapangan, kerja praktek membantu mahasiswa mengetahui dan merasakan secara langsung pekerjaan yang akan mahasiswa rasakan di masa yang akan datang. Kesempatakan kerja praktek diberikan oleh Yayasan Pendidikan Universitas Gunadarma kepada penulis pada pembangunan gedung Fakultas Kedokteran Kampus F8 di Jalan Kom. RTM, Tugu, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Sehingga penulis dapat mengetahui pelaksanaan konstruksi secara langsung serta dapat menambah pengalaman dan pengetahuan untuk penyusunan laporan kegiatan kerja praktek ini. Adapun tujuan pelaksanakan kerja praktek secara daring yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui metode pelaksanaan proyek dan urutan pembangunan konstruksi secara visual. 2. Mengetahui berbagai macam material dan alat yang digunakan di proyek. 3. Mengetahui struktur organisasi proyek, pembagian tugas serta manajemen pelaksanaan yang terdapat dalam sebuah proyek. 4. Mengetahui metode pelaksanaan pekerjaan pelat lantai. METODE PENELITIAN Tinjauan area praktik kerja lapangan yang dilakukan secara daring berlokasi di Proyek Pembangunan Gedung Fakultas Kedokteran Kampus F8 Universitas Gunadarma. Tahapan penelitian meliputi pengumpulan studi literatur, pengumpulan data berupa gambar kerja, standar proyek, rencana proyek, dan jadwal proyek, serta menarik kesimpulan dan saran. PEMBAHASAN Pelat adalah elemen horizontal struktur yang menerima beban mati maupun beban hidup dan menyalurkannya ke rangka vertikal dari sistem struktur. Dari segi statika, kondisi tepi (boundary condition) pelat dibagi menjadi tumpuan bebas (free), bertumpu sederhana (simply supported) dan jepit. Pelat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan. Pelat lantai harus direncanakan kaku, rata, lurus dan waterpass (mempunyai ketinggian yang sama dan tidak miring), pelat lantai dapat diberi sedikit kemiringan untuk kepentingan aliran air. Pelat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain. Ketebalan pelat lantai ditentukan oleh beban yang harus didukung, besar lendutan yang diijinkan, jarak antara balok-balok pendukung, serta bahan konstruksi dari pelat lantai. Pelat lantai merupakan suatu struktur solid tiga dimensi dengan bidang permukaan yang lurus, datar dan tebalnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan dimensi yang lain Proses Pembuatan Proyek pembangunan gedung Fakultas Kedokteran Kampus F8 Universitas Gunadarma menggunakan pelat lantai beton. Berikut akan dijelaskan lebih rinci mengenai pekerjaan- pekerjaan yang dikerjakan pada proses pembuatan pelat lantai beton: MULAI PENENTUAN ELEVASI PEMASANGAN SCAFFOLDING PEMASANGAN BEKISTING PEMBESIAN PENGECEKAN TULANGAN PENGECORAN TULANGAN CURING SELESAI Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Pelat Lantai Penentuan Elevasi Pelat Lantai Penentuan elevasi balok dan pelat lantai harus dilakukan secara cermat dan teliti, agar menghasilkan elevasi yang sama. Penentuan ini dilakukan dengan mengukur dari kolom atau dinding yang telah di-marking terlebih dahulu. Berikut urutan untuk menentukan elevasi balok dan pelat lantai: 1. Buat marking (garis pinjaman) setinggi 1 meter pada kolom menggunakan meteran yang diukur dari tinggi elevasi lantai. 2. Kemudian digunakan waterpass untuk membuat marking pada beberapa kolom lainnya, di mana kolom yang telah di-marking tersebut akan digunakan sebagai titik koordinat untuk mengukur dan mengecek elevasi balok dan pelat lantai. 3. Dari marking tersebut, waterpass diletakkan di posisi yang sesuai untuk mengecek elevasi balok dan pelat lantai, kemudian diukur ketinggian elevasi dasar bekisting balok dan pelat lantai. 4. Dari dasar balok dan pelat lantai tersebut diukur ketinggian balok dengan menambahkan nilai ketinggian marking dengan tinggi balok untuk bacaan yang dibaca pada waterpass. Gambar 2. Penentuan Elevasi Pelat Lantai Pemasangan Scaffolding Sebelum melakukan pembuatan bekisting pelat lantai, terlebih dahulu mengukur dan menghitung luasan balok dan pelat lantai untuk menentukan berapa kebutuhan scaffolding/perancah yang akan digunakan, kemudian pelaksanaan pembuatan bekisting pelat lantai dapat dilakukan. Berikut urutan pemasangan scaffolding: 1. Memasang Jack Base (JB) 2. Memasang Main Frame (MF) 3. Memasang Cross Brace (CB) 4. Memasang u-head 5. Memasang gelagar arah memanjang 6. Memasang suri-suri 7. Memasang hollow dan bodeman 8. Memasang tembereng 9. Memasang segitiga penyanggah 10. Memasang gelagar arah memanjang dan arah melintang
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI METHOD OF IMPLEMENTING FLOOR PLATES WORK 1 Kartini Halief, ST., MT. 2 M. Alif Alghafur Irwan 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma (niehalief672@gmail.com) 2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma (alghafur1708@gmail.com) ABSTRAK Proyek Pembangunan Gedung Kampus F8 Fakultas Kedokteran Universitas Gunadarma berlokasi pada Jl. Komp. RTM, Tugu, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Pembangunan ini 2 dilakukan pada lahan seluas 14.000 m , dengan jumlah lantai sebanyak 11. Owner pada proyek ini adalah Yayasan Pendidikan Universitas Gunadarma. Kontraktor utama dalam proyek ini adalah dari Universitas Gunadarma. Tipe kontrak Unit Price Contract. Proyek pembangunan gedung Fakultas Kedokteran Universitas Gunadarma mempunyai sistem laporan untuk mengetahui perkembangan proyek tersebut sudah yang terdiri dari laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan. Nilai slump yang digunakan pada proyek ini adalah 12 ± 2 cm. Proses pekerjaan dibagi menjadi beberapa tahap yaitu pekerjaan struktur bawah dan pekerjaan struktur atas. Proses pekerjaan pelat lantai meliputi penentuan elevasi, pemasangan scaffolding, pemasangan bekisting, pembesian, pemeriksaan, pengecoran, pembongkaran bekisting, dan perawatan. Kata kunci: Metode Pelaksanaan, Pelat Lantai, Beton ABSTRACK Project for Construction of Campus Building F8, Faculty of Medicine, Gunadarma University is located on Jl. Comp. RTM, Tugu, Cimanggis, Depok, West Java . The development is carried out 2 on an area of 14.000 m , with 11 stories building. The owner of this project is the Gunadarma University Educational Foundation. The main contractor in this project is from Gunadarma University The contract type is a Unit Price Contract. The building project for building Faculty of Medicine, Gunadarma University has a reporting system to find out the progress of the project, which consists of daily reports, weekly reports and monthly reports. The slump value used in this project is 12 ± 2 cm. The work process is divided into several stages, namely lower structural work and upper structural work. The floor slab work process includes determination of elevation, installation of scaffolding, installation of formwork, reinforcing, examination, casting, dismantling of formwork, and curing. Key words: The methods of casting, concrete, floor plates PENDAHULUAN Seiring dengan kemajuan teknologi, era globalisasi dan pertambahan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya di Indonesia, perkembangan pembangunan pun menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Pembangunan baik perumahan dan seluruh fasilitas sosial yang dimaksudkan sebagai investasi seperti rumah sakit, sekolah, perkantoran, tempat perbelanjaan, apartemen dan lainnya tentu tidak akan pernah lepas dari peranan seorang insinyur teknik sipil. Kerja Praktek adalah kerja magang di perusahaan konstruksi (Kontraktor atau Konsultan), tujuan mahasiswa melakukan kerja prektek adalah untuk mendapatkan wawasan baru dan menerapkan ilmu yang sudah didapatkan dibangku perkuliahan ke lapangan, kerja praktek membantu mahasiswa mengetahui dan merasakan secara langsung pekerjaan yang akan mahasiswa rasakan di masa yang akan datang. Kesempatakan kerja praktek diberikan oleh Yayasan Pendidikan Universitas Gunadarma kepada penulis pada pembangunan gedung Fakultas Kedokteran Kampus F8 di Jalan Kom. RTM, Tugu, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Sehingga penulis dapat mengetahui pelaksanaan konstruksi secara langsung serta dapat menambah pengalaman dan pengetahuan untuk penyusunan laporan kegiatan kerja praktek ini. Adapun tujuan pelaksanakan kerja praktek secara daring yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui metode pelaksanaan proyek dan urutan pembangunan konstruksi secara visual. 2. Mengetahui berbagai macam material dan alat yang digunakan di proyek. 3. Mengetahui struktur organisasi proyek, pembagian tugas serta manajemen pelaksanaan yang terdapat dalam sebuah proyek. 4. Mengetahui metode pelaksanaan pekerjaan pelat lantai. METODE PENELITIAN Tinjauan area praktik kerja lapangan yang dilakukan secara daring berlokasi di Proyek Pembangunan Gedung Fakultas Kedokteran Kampus F8 Universitas Gunadarma. Tahapan penelitian meliputi pengumpulan studi literatur, pengumpulan data berupa gambar kerja, standar proyek, rencana proyek, dan jadwal proyek, serta menarik kesimpulan dan saran. PEMBAHASAN Pelat adalah elemen horizontal struktur yang menerima beban mati maupun beban hidup dan menyalurkannya ke rangka vertikal dari sistem struktur. Dari segi statika, kondisi tepi (boundary condition) pelat dibagi menjadi tumpuan bebas (free), bertumpu sederhana (simply supported) dan jepit. Pelat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan. Pelat lantai harus direncanakan kaku, rata, lurus dan waterpass (mempunyai ketinggian yang sama dan tidak miring), pelat lantai dapat diberi sedikit kemiringan untuk kepentingan aliran air. Pelat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain. Ketebalan pelat lantai ditentukan oleh beban yang harus didukung, besar lendutan yang diijinkan, jarak antara balok-balok pendukung, serta bahan konstruksi dari pelat lantai. Pelat lantai merupakan suatu struktur solid tiga dimensi dengan bidang permukaan yang lurus, datar dan tebalnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan dimensi yang lain Proses Pembuatan Proyek pembangunan gedung Fakultas Kedokteran Kampus F8 Universitas Gunadarma menggunakan pelat lantai beton. Berikut akan dijelaskan lebih rinci mengenai pekerjaan- pekerjaan yang dikerjakan pada proses pembuatan pelat lantai beton: MULAI PENENTUAN ELEVASI PEMASANGAN SCAFFOLDING PEMASANGAN BEKISTING PEMBESIAN PENGECEKAN TULANGAN PENGECORAN TULANGAN CURING SELESAI Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Pelat Lantai Penentuan Elevasi Pelat Lantai Penentuan elevasi balok dan pelat lantai harus dilakukan secara cermat dan teliti, agar menghasilkan elevasi yang sama. Penentuan ini dilakukan dengan mengukur dari kolom atau dinding yang telah di-marking terlebih dahulu. Berikut urutan untuk menentukan elevasi balok dan pelat lantai: 1. Buat marking (garis pinjaman) setinggi 1 meter pada kolom menggunakan meteran yang diukur dari tinggi elevasi lantai. 2. Kemudian digunakan waterpass untuk membuat marking pada beberapa kolom lainnya, di mana kolom yang telah di-marking tersebut akan digunakan sebagai titik koordinat untuk mengukur dan mengecek elevasi balok dan pelat lantai. 3. Dari marking tersebut, waterpass diletakkan di posisi yang sesuai untuk mengecek elevasi balok dan pelat lantai, kemudian diukur ketinggian elevasi dasar bekisting balok dan pelat lantai. 4. Dari dasar balok dan pelat lantai tersebut diukur ketinggian balok dengan menambahkan nilai ketinggian marking dengan tinggi balok untuk bacaan yang dibaca pada waterpass. Gambar 2. Penentuan Elevasi Pelat Lantai Pemasangan Scaffolding Sebelum melakukan pembuatan bekisting pelat lantai, terlebih dahulu mengukur dan menghitung luasan balok dan pelat lantai untuk menentukan berapa kebutuhan scaffolding/perancah yang akan digunakan, kemudian pelaksanaan pembuatan bekisting pelat lantai dapat dilakukan. Berikut urutan pemasangan scaffolding: 1. Memasang Jack Base (JB) 2. Memasang Main Frame (MF) 3. Memasang Cross Brace (CB) 4. Memasang u-head 5. Memasang gelagar arah memanjang 6. Memasang suri-suri 7. Memasang hollow dan bodeman 8. Memasang tembereng 9. Memasang segitiga penyanggah 10. Memasang gelagar arah memanjang dan arah melintang
tags : #contoh rab #bentuk rab #contoh pembuatan rab #contoh pembuatan rab proyek #contoh rab excel #contoh rab xls #rencana anggaran biaya #rab bangunan #anggaran biaya bangunan #anggaran biaya proyek #download file rab excel #download format rab
Item Lainnya